SKRIPSI
WANPRESTASI DALAM PERALIHAN HAK ATAS TANAH YANG MENGAKIBATKAN KERUGIAN BAGI PEMBELI DISEBABKAN PENCATATAN BLOKIR DI KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG
Pencatatan blokir merupakan salah satu upaya hukum yang ditetapkan untuk memberikan perlindungan hukum kepada pihak yang memiliki hubungan hukum terhadap suatu tanah. Namun, terhadap pencatatan blokir tersebut ternyata dapat menimbulkan adanya dampak yang merugikan, hal tersebut dapat terjadi ketika pencatatan blokir dilakukan bersamaan dengan proses peralihan hak atas tanah. Terdapat permasalahan yang dikemukakan pada penulisan ini yang pertama yaitu, Bagaimana terjadinya wanprestasi dalam peralihan hak atas tanah yang mengakibatkan kerugian bagi pembeli di Kantor Pertanahan Kota Bandung, kedua Bagaimana perlindungan hukum terhadap pembeli tanah yang mengalami kerugian akibat adanya pencatatan blokir, ketiga Bagaimana upaya pihak pembeli ha katas tanah memperoleh hak keperdataannya kembali akibat adanya pencatatan blokir. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analitis. Metode pendekatan menggunakan metode yuridis normatif. Tahap penelitian memakai penelitian secara kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang dipilih yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan yang dilakukan untuk mendapatkan data melalui studi dokumen serta melakukan wawancara pihak perwakilan Kantor Pertanahan Kota Bandung. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu literatur seperti buku, catatan, artikel ilmiah, pedoman untuk wawancara dan alat perekam suara beserta dengan alat pendukung lain untuk mendokumentasi dan melakukan penulisan. Analisa data yang dipilih menggunakan metode yuridis kualitatif, sehingga peneliti melengkapi analisisnya dengan memakai fakta-fakta yang ada di lapangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terjadinya wanprestasi merupakan awal adanya pencatatan blokir yang dimohonkan oleh pihak ketiga yang mengakibatkan kerugian bagi pembeli pada proses peralihan jual beli tanah karena terjadinya pembekuan terhadap aktifitas hukum tanah selama 30 hari serta terjadinya wanprestasi pada perjanjian peralihan hak atas tanah yang telah dibubuhkan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Perlindungan hukum yang dapat diberikan bagi pembeli tanah yang diakibatkan karena adanya pencatatan blokir yaitu, perlindungan hukum preventif melalui adanya ketentuan syarat sah perjanjian, syarat materiil dan formil jual beli, asas konsensualisme perjanjian, asas kekuatan mengikat perjanjian, asas itikad baik serta adanya Yurisprudensi MA tanggal 29 Maret 1982 Nomor 1230 K/Sip/1980, terhadap perlindungan hukum represif dengan mengajukan gugatan yang didasari. Terhadap upaya yang dapat dilakukan oleh pembeli tanah dapat mengajukan mediasi di luar pengadilan melalui Kantor Pertanahan Kota Bandung dan mengajukan gugatan pembatalan perjanjian atau pembatalan dapat disertai dengan adanya ganti rugi. Kata Kunci : Wanprestasi, Peralihan Hak atas Tanah, Pencatatan Blokir
SKP0000965 | 346 ROZ w | Fakultas Hukum (SKRIPSI | HUKUM PERDATA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain