SKRIPSI
KELALAIAN PIHAK EKSPEDISI PADA PERJANJIAN BAKU TERHADAP HILANGNYA BARANG SAAT PENGIRIMAN MILIK PENJUAL DALAM JUAL-BELI ONLINE DITINJAU DARI BUKU III KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia memiliki kebutuhan yang wajib dipenuhi, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Pada zaman sekarang yang semakin canggih dan modern ini masyarakat tidak perlu lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara langsung (Face to face) karena, zaman sekarang sudah tersedia layanan online shopping. Dalam praktiknya pengiriman barang yang dilakukan oleh ekspedisi sering sekali tidak sampai kepada tempat tujuan, hal ini disebabkan karena kelalaian ekspedisi dalam mengirimkan barang. Mengingat, bahwa untuk mengirimkan barang pihak ekspedisi dan pengguna jasa ekspedisi terikat oleh perjanjian baku. Adapun permasalahan yang dikemukakan dalam skripsi ini, pertama bagaimana kelalaian pihak ekspedisi dalam perjanjian baku terhadap hilangnya barang pada saat pengiriman milik penjual dalam jual-beli online, kedua bagaimana akibat hukum terhadap barang yang hilang pada saat pengiriman milik penjual dalam jual-beli online menurut Buku III Kitab UndangUndang Hukum Perdata, ketiga bagaimana upaya penyelesaian dari kasus hilangnya barang milik penjual dalam jual-beli online pada saat pengiriman. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yang menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dihubungkan dengan teori-teori hukum yang menyangkut dengan permasalahan, dengan pendekatan yuridis normatif yang menggunakan bahan kepustakaan dan bahan hukum sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti, Tahapan Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian kepustakaan yaitu penelitian terhadap bahan hukum sekunder yang terdiri dari peraturan perundang-undangan, buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan, dan bahan hukum tersier yang merupakan penjelasan dari bahan hukum primer dan sekunder lalu, penelitian lapangan yaitu penelitian langsung terhadap objek penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumen yaitu pengumpulan data melalui data tertulis dan wawancara yang melakukan pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada narasumber yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu alat pengumpulan data kepustakaan yaitu menginventarisasi bahan-bahan hukum berupa catatan yang sesuai dengan pengambilan data melalui wawancara yang kemudian dianalisis secara yuridis kualitatif yaitu menganalisis data sekunder dan data primer yang dianalisis tanpa rumus statistik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kelalaian yang dilakukan oleh pihak ekspedisi pada perjanjian baku terhadap hilangnya barang milik penjual dalam jualbeli online diakibatkan karena pihak ekspedisi tidak menjaga dan merawat barang hingga sampai penyerahan berdasarkan Pasal 1235 ayat (1) KUHPerdata, lalu akibat hukum yang timbul dari kelalaian pihak ekspedisi yang menghilangkan barang pada saat pengiriman yaitu ganti rugi berdasarkan Pasal 1267 jo 1243 KUHPerdata. Upaya penyelesaian terhadap hilangnya barang pada saat pengiriman yang dilakukan oleh pihak ekspedisi dilakukan melalui penyelesaian sengketa melalui cara-cara alternatif. Kata kunci : kelalaian, ekspedisi barang, perjanjian baku
SKP0000780 | 346 FEB k | Fakultas Hukum | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain